Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Batik menjadi salah satu wujud kebudayaan Indonesia yang telah diakui dunia, namun sayangnya orang Indonesia sendiri belum terlalu bangga untuk mengenakan batik dikarenakan desain yang dianggap kolot dan ketinggalan zaman. Untuk mengubah presepsi tersebut, mahasiswa jurusan desain Produk Esa Unggul mengadakan pameran Batik yang bertajuk Transformasi.
Salah satu creator pameran Batik Tranformasi Nia Aldaniya menjelaskan pameran transformasi ini merupakan pengaplikasian dari Mata kuliah komputer grafis industri yang diajarkan di jurusan desain produk dalam hal ini mahasiswa mampu menggunakan aplikasi grafis untuk membuat suatu produk yang kreatif dan inovatif.
“Dalam pameran ini tema yang kami ambil ialah transformasi, tema ini kami ambil karena dalam prosese pembuatannya kami memodifikasi bentuk batik-batik yang sudah ada menjadi bentuk-bentuk yang lebih moderen dan sederahana tentunya dengan menerapkan warna-warna terkesan menarik tapi tidak menghilangkan makna dari batik itu sendiri,” ujar Nia di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Selasa (08/11/2017).
Pameran Batik Transformasi
Proses kreatif pembuatan Batik tersebut, Nia menjelaskan proses pertama ialah mencari referensi dari batik-batik yang sudah ada, langkah kedua membuat desain untuk batik tersebut menjadi bentuk baru dan lebih moderen, langkah ketiga yakni membuat mock up desain pada produk yang akan dibuat.Dan proses terakhir yakni percetakan bahan dan penjahitan. Secara keseluruhan proses ini memakan waktu 3-4 minggu.
Nia pun menerangkan hasil batik yang dibuat oleh dirinya dalam pameran Transformasi yakni Batik Banyumas, batik Banyumas yang dibuat oleh dirinya ialah penggabungan pola motif batik petani banyumas dan motif batik gringsing dengan menyederhanakan bentunya supaya lebih moderen. “Batik Banyumas yang dimodifikasi ini merupakan batik unik, karena selain penggabugangan dua motif yang berbeda, saya pun menerapkan batik ini dalam modelloose dress dengan bentuk sederhana namun terlihat lebih trendi,” ujarnya.
Dia berharap dari hasil pameran ini masyarakat dapat menyadari tentang betapa pentingnya menghargai budaya sendiri salah satunya yakni Batik, dengan cara mengembangkan batik dan bangga mengenakan batik sebagai indentitas bangsa dan negara.
“Dari pameran ini saya dan teman-teman yang terlibat dalam project ini menginginkan adanya kebanggan dari masyarakat khusunya anak muda untuk dapat mengenakan batik sebagai indesntitas bangsa dan adanya inovasi dan kreatifitas untuk memperkenalkan lebih luas corak dan motif batik yang ada di Indonesia kepada seluruh dunia,” tutupnya.
Pameran batik Transformasi yang diadakan oleh Program studi Desain Produk ini menghadirkan berbagai macam rupa produk, mulai dari baju formal batik, Long Dress Batik hingga tas yang bercorak batik. Sebanyak 14 mahasiswa Desain Produk mengikuti pameran yang berlangsung di Lobi Gedung Utama Esa Unggul.